SKALA PENGUKURAN DATA
Skala merupakan perbandingan antar kategori
dimana masing-masing kategori diberi bobot nilai yang berbeda.
Skala pengukuran atau aras
pengukuran memiliki empat tipe, sebagaimana dikembangkan konsepnya oleh
seorang psikolog bernama Stanley Smith Stevens pada artikel di
majalah Science berkepala On the theory of scales of measurements.
Stevens mengemukakan bahwa dalam sains dikenal empat tipe skala pengukuran yang
masing-masing disebutnya sebagai skala nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Tipe skala
1.
Skala
Nominal
Merupakan
skala yang hanya membedakan kategori berdasarkan jenis atau macamnya. Skala ini tidak membedakan kategori berdasarkan urutan
atau tingkatan. Misalnya adalah jenis kelamin terbagi menjadi laki-laki dan perempuan.
2.
Skala
Ordinal
Merupakan
skala yang membedakan kategori berdasarkan tingkat atau urutan. Misalnya, membagi tinggi badan sampel ke dalam 3 kategori: tinggi, sedang, dan pendek.
3.
Skala
Interval
Merupakan
skala yang membedakan kategori
dengan selang atau jarak
tertentu dengan jarak antar kategorinya sama. Skala interval tidak memiliki
nilai nol mutlak.
Misalnya, membagi tinggi badan sampel ke dalam 4 interval yaitu: 140-149, 150-159,
160-169, dan 170-179.
4.
Skala
Rasio
Merupakan
penggabungan dari ketiga sifat skala sebelumnya. Skala rasio memiliki nilai nol
mutlak dan datanya dapat dikalikan
atau dibagi. Akan tetapi, jarak antar kategorinya tidak sama karena bukan dibuat dalam rentang interval. Misalnya,
tinggi badan sampel terdiri dari 143, 145, 153, 156, 175, 168, 173, 164, 165,
152.
Kelebihan
dan Kekurangan
Penggunaan skala untuk membedakan
kategori yang satu dengan yang lain sangatlah praktis. Perbandingan antara kategori yang ada dapat secara jelas terlihat. Sedangkan, kekurangannya ialah skala yang lebih
tinggi (rasio dan interval) dapat diubah dalam skala yang lebih rendah (nominal
dan ordinal), namun tidak berlaku sebaliknya.
Stevens (1946, 1951) mengajukan konsep bahwa skala pengukuran dapat
dibedakan menjadi empat kelompok berdasarkan sifat bawaannya. Sebagai akibat
dari sifat itu, terdapat perbedaan dalam melakukan analisis terhadap
pengamatan-pengamatan yang dilakukan dalam sains.
Tipe skala
|
Statistik yang layak
|
Transformasi skala yang diakui
|
Struktur matematis
|
nominal (juga kategoris)
|
himpunan yang tidak dapat diurutkan
|
||
Ordinal
|
totally ordered set
|
||
interval
|
affine line
|
||
Ratio
|
All
statistics permitted for interval scales plus the following: geometric mean, harmonic mean, coefficient of variation, logarithms
|
one-dimensional
vector space
|
Referensi
1.
Neuman, W.Lawrence.(2006). Social
Research Methods: Qualitative and Quantitative Approach. USA:University of
Wisconsin.
2.
Siagian, Dergibson dan Sugiarto. (2006).
Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal 19-24.
3.
Stevens, S. S. (1946). "On the Theory of Scales of
Measurement". Science 103
(2684): 677–680. doi:10.1126/science.103.2684.677.
PMID 17750512.
SKALA LIKERT
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik
yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei.
Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan
penggunaannya. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan
dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima
pilihan skala dengan format seperti:
- Sangat tidak setuju
- Tidak setuju
- Netral
- Setuju
- Sangat setuju
Selain pilihan dengan lima skala
seperti contoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan
tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut
ternyata sangat mirip.
Skala Likert merupakan metode skala
bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu
pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala
Likert yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan
"netral" tak tersedia.
Referensi
1.
Likert, Rensis (1932), "A Technique for the Measurement of
Attitudes", Archives of Psychology 140: 1–55
2.
Dawes, John (2008), "Do Data
Characteristics Change According to the number of scale points used? An
experiment using 5-point, 7-point and 10-point scales," International
Journal of Market Research, 50 (1), 61-77.