ARIF RESI

Selamat Datang di Blog Arif Resi

"sebuah harapan...
dengan cara sederhana"

Selasa, 28 Desember 2010

Browser Aman Untuk Anak

Ini pasti terjadi suatu saat anak kita akan memakai komputer entah PC atau laptop.
biasanya kita set enable family safety (tidak terlalu mulus) di account anak.

Kayanya tidak mungkin seharian kita tongkrongin mereka selama menggunakan internet. bisa2 diledekin sama mereka...

Setelah mencari dan mencari dapatlah website http://www.kidzui.com

Dengan kidzui, kita download browser mungil yg disebut "K2". Ini gratis dan di buat khusus untuk anak, jadi sangat aman.
Kita bisa set pada start saat boot-up dan pada layar penuh. Programnya bisa di set untuk meminta password orang tua sebelum si anak keluar dari browser.
Kita juga bisa set usia dan gender dari anak kita hingga hasil pencarian yg keluar hanya yg relevan dengan mereka.
Ada bonus tambahan berupa laporan email mengenai halaman mana yg mereka kunjungi, permainan yg dimainkan sampai pencarian yg mereka lakukan.

Jika anda ingin anak anda masuk di halaman yang sesuai dengan kriteria mereka,
I recommend that you try this.

Belajar Buat Website

BELAJAR MEMBUAT WEBSITE

Dalam membuat sebuah website ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebelum Anda memulainya.

1. Apa tujuan Saya membuat website?
2. Website seperti apa yang akan saya buat untuk mencapai tujuan tersebut dan bagaimana cara membuat websitenya?

diharapkan nantinya website yang kita buat sesuai dengan yang kita inginkan dan bisa membawa kita mencapai tujuan yang kita inginkan dalam membuat website. Jangan sampai website sudah selesai Anda buat tetapi website yang Anda buat tidak sesuai dan tidak bisa menjadi media atau sarana untuk mencapai tujuan Anda.

Jenis website itu bermacam-macam,
- ada yang hanya satu halaman sederhana saja
- ada yang memuat beberapa halaman seperti website perusahaan
- ada yang menggunakan sistem blog dan sering disebut juga blog atau weblog (website blog)
- ada yang menggunakan sistem CMS (Content Management System) seperti joomla
- ada yang berupa forum diskusi
- ada yang berupa website iklan baris
- ada yang berupa website toko online
- ada yang lebih kompleks lagi seperti website komunitas friendster.

Anda perlu memulainya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sebelum Anda membuat website. Karena masing-masing jenis website diatas memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Contoh :
bila Anda ingin menjual berbagai macam produk, Anda membuat website toko online;
bila Anda ingin menjual satu jenis produk saja bisa dengan satu halaman sederhana saja atau lengkap dengan menggunakan sistem pemesanannya;
bila Anda ingin membuat website portal Anda bisa menggunakan Joomla;
bila Anda ingin membangun branding dan mempublikasikan artikel bisa menggunakan blog

Jadi bisa saya rangkumkan 3 pertanyaan tersebut yaitu:
• Apa tujuan Saya membuat website?
• Website seperti apa yang akan saya buat untuk mencapai tujuan tersebut?
• Bagaimana cara membuat website tersebut?

Anda bisa mendownload tutorialnya lebih lanjut dalam bentuk file pdf.



Download melalui:
http://belajarmembuatwebsite.com/dav...uatwebsite.zip

Minggu, 26 Desember 2010

Hubungan Perilaku Mobilisasi Dini dengan Volume Perdarahan pada Ibu Post Partum di BPS Soniah Rengging Pecangaan Jepara


Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Cendekia Utama Kudus
Juli, 2010


ABSTRAK


Bambang Sutrisno
Hubungan antara perilaku mobilisasi dini dengan volume perdarahan pada ibu post partum di BPS Soniah Desa Rengging Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara

Perdarahan post partum merupakan penyebab kematian maternal terbanyak. WHO menunjukkan bahwa 25 % kematian maternal disebabkan karena perdarahan. Angka kematian ibu bersalin skala nasional berkisar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Jepara dari 24 kematian ibu bersalin tahun 2009, 4 orang (16.6 %) karena perdarahan. Fenomena tersebut karena ibu post partum masih menganut perilaku, kaidah, norma serta tradisi budaya di masyarakat yang bertentangan dengan standar asuhan keperawatan ibu paska bersalin.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku mobilisasi dini dengan volume perdarahan pada ibu post partum di BPS Soniah Desa Rengging Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif analitik dengan korelasi. Dengan pengambilan sampel jenuh / total populasi ibu post partum di BPS Soniah Desa Rengging Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara pada blan Mei 2010. Variabel yang diteliti adalah perilaku mobilisasi dini sebagai variabel bebas, sedangkan volume perdarahan pada ibu post partum sebagai variabel terikat. Data dianalisis secara univariat dan bivariat yaitu menggunakan uji Chi Kuadrat.

Berdasarkan hasil uji Chi Kuadrat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara perilaku mobilisasi dini dengan volume pedarahan pada ibu post partum di BPS Soniah Desa Rengging Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara dengan korelasi sebesar 28.386 (p=0,000).

Diharapkan pada pelaksana pelayanan kesehatan khususnya perawat dapat membantu dalam perubahan perilaku pada ibu post partum, khususnya pada mobilisasi paska persalinan.

Kata kunci       : Perilaku, Mobilisasi Dini dan Volume Perdarahan

Hubungan Berat Badan Lahir dengan Ruptur Perineum pada Primigravida di BPS Ita Kristina Kepuk Bangsri Jepara


Program Studi Ilmu Keperawatan
Stikes Cendekia Utama Kudus
Skripsi, Agustus 2010

ABSTRAK

AVIKA ELIANITA
HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PRIMIGRAVIDA DI BIDAN PRAKTEK SWASTA
ITA KRISTIANA DESA KEPUK KECAMATAN BANGSRI
KABUPATEN JEPARA
xvi + 42 halaman + 6 tabel + 2 gambar + 9 lampiran

Latar belakang : Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklamsia, partus lama dan komplikasi abortus. Perdarahan merupakan penyebab angka kematian ibu terbanyak. Perdarahan bisa dihindari dengan mengurangi resiko ruptur perineum akibat berat badan lahir bayi.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan ruptur perineum persalinan normal pada primigravida di BPS Ita Kristiana desa Kepuk kecamatan Bangsri kabupaten Jepara.
Metode : Rancangan penelitian ini adalah deskriptif analitik, metode yang digunakan survey dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh ibu yang melahirkan di BPS Ita Kristiana pada bulan Mei sebanyak 48 orang, menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel 43. Penelitian ini mencari korelasi berat badan lahir dengan ruptur perineum. Instrumen menggunakan chek list derajat ruptur perineum dari Midwifery Manual of Maternal Care and Varney’s Midwifery. Analisis statistic menggunakan uji kendall’s tau.
Hasil : Berat badan lahir bayi yang dilahirkan ibu bersalin primigravida di BPS Ita Kristiana Desa Kepuk Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun 2010 sebagian besar adalah berat badan lebih sebanyak 27 bayi (62,8%), dengan nilai rata-rata : 3723,6. Ruptur perineum pada ibu bersalin primigravida yang melahirkan di BPS Ita Kristiana sebagian besar adalah ruptur tingkat 1 sebanyak 15 responden (34,9%). Ada hubungan yang bermakna/signifikan antara berat badan lahir dengan ruptur perineum pada ibu bersalin primigravida di BPS Ita Kristiana Desa Kepuk Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun 2010 dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05). Nilai r = 0,656 menunjukkan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi kuat.
Saran : Masyarakat khususnya keluarga dengan ibu hamil diharapkan melakukan pemeriksaan rutin pada saat kehamilan, karena ibu akan mendapatkan pengetahuan agar dapat mengurangi resiko terjadinya ruptur perineum pada saat persalinan.

Kata kunci : Berat badan lahir, ruptur perineum
Referensi : 18 (1993-2009)

Nyeri Pemasangan Infus di Lengan dan Punggung Tangan

PERBEDAAN SKALA NYERI PEMASANGAN INFUS DI LENGAN DAN PUNGGUNG TANGAN PADA PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS BATEALIT JEPARA


Oleh : Arif K.

Pemasangan infus merupakan tindakan dalam keperawatan yang paling sering dilakukan, nyeri yang timbul berbeda pada setiap pasien. Pemilihan pemasangan infus umumnya dilakukan di punggung tangan dan lengan dengan pertimbangan di daerah tersebut pembuluh darah vena tampak jelas, dangkal, mudah diraba, pembuluh darah lurus tidak berkelok, serta tidak mengganggu aktivitas sehari-hari (Activity Daily Life).
Tujuan : Mengetahui perbedaan skala nyeri pemasangan infus di lengan dan punggung tangan pada pasien rawat inap di Puskesmas Batealit Jepara.
Jenis Penelitian : deskritif analitik dengan pendekatan observasional cross sectional terhadap skala nyeri pemasangan infus di lengan dan punggung tangan. Populasi pasien rawat inap di Puskesmas Batealit bulan Mei-Juni 2010 dengan accidental sampling 80 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan SOP pemasangan infus, chek list dan skala nyeri Bourbanis. Analisis menggunakan uji Chi Square dengan nilai signifikansi <0,05.
Skala nyeri pemasangan infus di lengan pada pasien rawat inap di Puskesmas Batealit Kabupaten Jepara Tahun 2010 sebagian besar adalah nyeri sedang sebanyak 39 responden (48,7%). Skala nyeri pemasangan infus di punggung tangan pada pasien rawat inap di Puskesmas Batealit Kabupaten Jepara Tahun 2010 sebagian besar adalah nyeri ringan sebanyak 33 responden (41,2%). Ada perbedaan yang signifikan skala nyeri pemasangan infus di lengan dan punggung tangan pada pasien rawat inap di Puskesmas Batealit Kabupaten Jepara Tahun 2010 dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05).
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi rujukan dan prosedur tindakan yang baku dalam pelaksanaan dan pemilihan lokasi pemasangan infus terhadap pasien rawat inap di Puskesmas Batealit.

Tingkat Pengetahuan tentang Garam Beryodium pada Ibu Rumah Tangga di Desa Pasuruhan 3/1 Kayen Pati


TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GARAM BERYODIUM PADA IBU-IBU RUMAH TANGGA DI DESA PASURUHAN RT 03 RW I, KECAMATAN KAYEN
KABUPATEN PATI TAHUN 2006
Hariyanto[1], Noor Hidayah[2]

ABSTRAK

Latar Belakang : Dari jumlah keseluruhan di Kabupaten Pati Total Goitre Rate di Kecamatan Kayen pada tahun 2003 mencapai 33 %. Dari prosentase tersebut 23 orang penderita Gaky terdapat di desa Pasuruhan. (Laporan Akhir Tahun Tim Epidemiologi Puskesmas Kayen, 2003). Belum diketahui seberapa banyak penggunaan garam beryodium di wilayah Kecamatan Kayen maupun di desa PasuruhaN. Survei awal yang dilakukan penulis terhadap 10 orang ibu-ibu rumah tangga di RT 03 RW I Desa Pasuruhan, menunjukkan 8 orang menyatakan tidak tahu tentang garam beryodium, baik manfaat, akibat kekurangan dan cara mendapatkannya, sedangkan 2 orang dengan jelas mengetahui manfaat garam beryodium.
Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang garam beryodium pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Pasuruhan RT 03 RW I Kecamatan Kayen Kabupaten Pati tahun 2006
Metode : Studi deskriptif, penelitian ini mengambil sampel sebanyak 50 orang dengan pengolahan data dengan cara distribusi frekuensi dan prosentase
Hasil : tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 34 responden atau 68 %, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 16 responden atau 32 %, tingkat pengetahuan rendah sebanyak 0 responden atau 0 %
Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan tentang garam beryodium pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Pasuruhan RT 03 RW I Kecamatan Kayen Kabupaten Pati tahun 2006 adalah tinggi, yaitu 83 %
Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, ibu rumah tangga,  garam beryodium


[1] Mahasiswa Program Khusus D III Keperawatan Akkes Muhammadiyah Kudus
[2] Staf Pengajar Akkes Muhammadiyah Kudus

Sabtu, 25 Desember 2010

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual di Polindes Kebonagung Grobogan


TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER TIGA TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL DI POLINDES KEBONAGUNG GROBOGAN
Nunung Istriana[1], Anny Rosiana M[2].

ABSTRAK
Latar Belakang: Data yang ada di Polindes Kebonagung Grobogan pada tanggal 1 Maret 2006 sampai 30 April 2006, ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Polindes Kebonagung ada 30 orang. Primipara berjumlah 10 orang, sedangkan multipara berjumlah 20 orang. Menurut usia kehamilan, ibu hamil trimester satu ada 5 orang, trimester dua ada 10 orang dan ibu hamil trimester 3 berjumlah 15 orang. Dari jumlah tersebut peneliti melakukan studi awal dalam bentuk wawancara. Dari 10 orang responden didapatkan 7 orang ibu hamil trimester tiga menyatakan takut dan enggan melakukan aktivitas hubungan seksual dengan pasangannya, sedangkan 3 orang tidak memberikan respon. Alasan utama ibu hamil trimester tiga takut melakukan hubungan seksual adalah adanya perasaan khawatir bayinya akan tertekan sehingga bisa menyebabkan kelahiran dini atau kematian. Dari alasan tersebut belum bisa disimpulkan sejauhmana tingkat pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang hubungan seksual. Maka penulis nerasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang fenomena tersebut.
Tujuan Penelitian: diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang hubungan seksual
Metode Penelitian: Studi deskriptif, sampel sebanyak 15 orang dari total populasi 15 orang. Teknik pengambilan sampel adalah sampel jenuh, hasil dikategorikan dalam bentuk persentase, tingkat pengetahuan tinggi >66.67%, sedang 33.24-66.67%, dan rendah <33.34%.
Hasil: distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang hubungan seksual yang terbanyak adalah kategori sedang sebanyak 12 responden, sebagian besar tingkat pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang hubungan seksual adalah mempunyai tingkat pengetahuan sedang (80 %).
Kesimpulan: tingkat pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang hubungan seksual di Polindes Kebonagung Grobogan adalah tingkat pengetahuan sedang (80%)
Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, ibu hamil trimester tiga, hubungan seksual


[1] Mahasiswa Akkes Muhammadiyah Kudus Prodi Keperawatan
[2] Pembimbing Artikel Penelitian