ARIF RESI

Selamat Datang di Blog Arif Resi

"sebuah harapan...
dengan cara sederhana"

Minggu, 26 Desember 2010

Hubungan Berat Badan Lahir dengan Ruptur Perineum pada Primigravida di BPS Ita Kristina Kepuk Bangsri Jepara


Program Studi Ilmu Keperawatan
Stikes Cendekia Utama Kudus
Skripsi, Agustus 2010

ABSTRAK

AVIKA ELIANITA
HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PRIMIGRAVIDA DI BIDAN PRAKTEK SWASTA
ITA KRISTIANA DESA KEPUK KECAMATAN BANGSRI
KABUPATEN JEPARA
xvi + 42 halaman + 6 tabel + 2 gambar + 9 lampiran

Latar belakang : Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklamsia, partus lama dan komplikasi abortus. Perdarahan merupakan penyebab angka kematian ibu terbanyak. Perdarahan bisa dihindari dengan mengurangi resiko ruptur perineum akibat berat badan lahir bayi.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan ruptur perineum persalinan normal pada primigravida di BPS Ita Kristiana desa Kepuk kecamatan Bangsri kabupaten Jepara.
Metode : Rancangan penelitian ini adalah deskriptif analitik, metode yang digunakan survey dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh ibu yang melahirkan di BPS Ita Kristiana pada bulan Mei sebanyak 48 orang, menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel 43. Penelitian ini mencari korelasi berat badan lahir dengan ruptur perineum. Instrumen menggunakan chek list derajat ruptur perineum dari Midwifery Manual of Maternal Care and Varney’s Midwifery. Analisis statistic menggunakan uji kendall’s tau.
Hasil : Berat badan lahir bayi yang dilahirkan ibu bersalin primigravida di BPS Ita Kristiana Desa Kepuk Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun 2010 sebagian besar adalah berat badan lebih sebanyak 27 bayi (62,8%), dengan nilai rata-rata : 3723,6. Ruptur perineum pada ibu bersalin primigravida yang melahirkan di BPS Ita Kristiana sebagian besar adalah ruptur tingkat 1 sebanyak 15 responden (34,9%). Ada hubungan yang bermakna/signifikan antara berat badan lahir dengan ruptur perineum pada ibu bersalin primigravida di BPS Ita Kristiana Desa Kepuk Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun 2010 dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05). Nilai r = 0,656 menunjukkan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi kuat.
Saran : Masyarakat khususnya keluarga dengan ibu hamil diharapkan melakukan pemeriksaan rutin pada saat kehamilan, karena ibu akan mendapatkan pengetahuan agar dapat mengurangi resiko terjadinya ruptur perineum pada saat persalinan.

Kata kunci : Berat badan lahir, ruptur perineum
Referensi : 18 (1993-2009)

Tidak ada komentar: